(Pixel.Indo) Gempa berskala 7,9SR yang menewaskan sekitar 800 jiwa di Sumatera Barat menyimpan banyak cerita heroik untuk mempertahankan hidup. Alkisah dari seorang pemuda bernama Ramlan yang meng-GERGAJI kakinya sendiri untuk meloloskan dirinya dari himpitan beton seberat 6ton.
Saat gempa mengguncang, Rabu 30 September 2009, pukul 17:16 WIB, Ramlan seorang pemuda berumur 18tahun yang berprofesi sebagai buruh bangunan sedang bekerja di lantai enam gedung Telkom di Jalan Khatib Sulaeman.
Niatnya untuk melarikan diri turun ke lantai dasar terhalang tembok yang menghimpit kaki kanannya. Ia pun harus bersusah payah meloloskan diri dengan cara yang ngiris dan heroic.
Ramlan merelakan kakinya untuk ia gergaji menggunakan gergaji kayu milik temannya seorang buruh juga. Temannya pun ikut membantu menggergaji kakinya.
Puji syukur kehadirat Tuhan YME, Allah memang Maha Adil. Ramlan setelah membaik, ia pun mendapat undangan wawancara dari TV One. Semua mimpi-mimpi Ramlan pun kini dapat menjadi kenyataan walau harus mengorbankan kakinya.
Namun Ramlan bukanlah orang bodoh yang "Tidak Berpikir Sebelum Bertindak". Ia justru mempunyai tingkat intelligence yang baik.
Beberapa menteri Indonesia pun kian datang meneleponnya. Banyak perhatian dan saran. Bahkan ia mendapat dukungan untuk bekerja di BUMN. Dengan alasan matematika Ramlan yang sangat baik. Walau demikian ia tidak menyelesaikan sekolahnya karena masalah biaya.
Dengan kehilangan kaki kanannya, kini ia merauk uang peduli kasih yang melimpah. Walau masa depannya tidak ditentukan oleh latar belakang pendidikannya, kini ia mempunyai banyak usaha dan dapat menghidupi orang tua, istri, dan anak yang sedang dikandung istrinya.
Categories: News Highlight